Pasangan lesbian berinisial PU dan EF yang diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Padang, mengaku trauma dengan laki-laki, sehingga nekat menjalin hubungan terlarang agen taruhan bola dengan sesama jenis.
"Kami
ini sudah trauma dengan laki-laki bang. Untuk apa berpacaran dengan laki-laki,
kalau ujung-ujungnya menyakitkan."
"Lebih
baik dengan perempuan, karena sama-sama mengerti dan memahami perasaan
masing-masing," kata EF saat ditemui Tribunpekanbaru.com di Mako Pol PP
Padang, Rabu (25/12/2018) malam.
Wanita asal
Pasaman Barat berusia 20 tahun itu menyebut bahwa dia trauma dengan laki-laki,
karena pernah ditipu oleh mantan pacarnya yang ternyata pria beristri.
Bahkan
selain itu, mantan pacarnya tersebut juga punya wanita lain selain istrinya.
"Saya
pacaran dengannya lebih dari 2 tahun dan sampai sekarang, saya gak bisa move on
dari dia bang."
"Kalau
diingat-ingat, antara benci dan cinta bang. Tapi bagaimana pun, saya sudah
disakitinya."
"Saya
sempat buka hati untuk pria lain, tapi gak bisa," ungkap wanita pemandu
karaoke itu.
Senada
dengan Pu, pemandu karaoke asal Kabupaten Solok berusia 19 tahun itu mengaku
trauma dengan laki-laki, karena pernah disakiti dan dikhianati oleh mantan
pacarnya.
Padahal,
hubungannya dengan sang mantan sudah dijalin lebih dari 3 tahun lamanya.
"Saya
dulu punya pacar dan telah berpacaran selama 3 tahun lebih. Tahun 2016 lalu
saya dikecewakannya."
"Dia
selingkuh, kemudian kami putus. Paling menyakitkan, dia meninggalkan saya
setelah mengambil semua yang ada pada dirinya, termasuk mahkota saya sebagai
perempuan," ujarnya.
Pu dan EF
merupakan pasangan lesbian yang diamankan petugas Pol PP di sebuah tempat
karaoke di Jalan Bundo Kandunag, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, pada
Senin (24/12/2018) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Plt Kasat
Pol PP Kota Padang, Yadrison saat ditemui tribunpekanbaru.com di ruang
kerjanya, mengatakan bahwa pasangan terlarang berinisial Pu dan EF ini saat
diperiksa penyidik PPNS, awalnya membantah sebagai pasangan lesbian.
Namun
setelah penyidik memperlihatkan bukti-bukti berupa foto keduanya sedang
berpelukan dan berciuman, barulah keduanya mengaku sebagai pasangan lesbian
yang telah berpacaran selama lebih kurang 1 tahun lamanya, dan tinggal satu
rumah di kawasan Cendana mato Aia.
"Bukti-bukti
berupa foto pasangan lesbian itu didapatkan oleh anggota intel kami di lapangan,
termasuk dari infromasi masyarakat yang resah oleh perbuatan kedua wanita
tersebut," kata Yadrison.
Saat ini,
lanjut Yadrison, kedua pasangan lesbian itu masih diamankan di Mako Pol PP.
Rencananya, Rabu besok keduanya akan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dilakukan
pembinaan.
"Hari
ini kan libur, jadi besok kami serahkan ke Dinas Sosial. Kami berharap, setelah
mereka mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial Kota Padang, pasangan sesama
jenis itu mau bertobat dan minta ampun kepada Allah SWT," ujar Yadrison
berharap.
Selain
mengamankan Pu dan EF, Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB, Yadrison juga
nenyebut bahwa anggotanya juga mengamankan pasangan lesbian berinisial VF (24)
dan Ma (30) di Rusunawa Purus, Padang Barat.
Saat
diamankan petugas, sebut Yadrison, keduanya juga membantah sebagai pasangan
lesbian.
Bahkan
kepada petugas, keduanya mengaku sebagai saudara kandung yang sudah lama
terpisah dan baru bertemu pada 2017 lalu.
"Katanya
saudara kandung beda ibu. Tapi kami tidak percaya begitu saja, karena foto-foto
yang kami dapatkan, keduanya terlihat mesra."
"Bahkan
ada juga foto keduanya sedang berpelukkan. Kalau di lihat, foto Bolahok88 itu diabadikan
di dalam kamar," ungkap Yadrison.
Yadrison
menyebut bahwa pihaknya, akan terus melakukan penindakkan terhadap pasangan
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT), karena ini merupakan komitmen
Pemko Padang, seiring adanya deklrasi Tolak Maksiat dan LGBT pada November
lalu.
Bahkan sejak
deklrasi Tolak Maksiat dan LGBT tersebut, orang nomor satu di lingkungan Satuan
Pol PP Kota Padang itu menuturkan bahwa pihaknya, sudah menindak sebanyak 40
lebih pasangan LGBT. Namun untuk rinciannya, ia belum bisa menjelaskan.
"Untuk
jumlah pastinya, saya gak hafal. Yang jelas, sudah lebih dari 40 pasangan LGBT
yang kami amankan. Bahkan dari jumlah tersebut, juga terdapat pasangan
gay," pungkas Yadrison.